Pages

Friday, 3 April 2020

Anak Murung




Besok anak yang bernama gaby itu akan berulang tahun yang ke-15 tahun. Ayahnya orang terpandang di kampung halamannya. Karena nama ayahnya yang terkenal, orang-orang di kampung halamannya sangat sumringah mengikuti pesta ulang tahunnya besok hari. Tepat sebelum hari ulang tahunnya pun kebun-kebun bunga sedang bermekaran indah berwarna-warni, perkebunan petani juga ikut merayakan dengan hasil panen yang sangat besar, kerbau dan domba juga berlarian senang di tengah pematang sawah dengan riang gembira menyambut esok ulang tahun gaby.

Gaby sendiri sedang bersekolah yang berdekatan dengan rumahnya. Biasanya ia sangat senang dan gembira saat bermain dengan teman-temannya di sekolah. Namun hari ini ia terlihat sangat gundah. Gaby terlihat begitu murung di tengah pepohonan rindang yang mengelilinya. Di bawah pepohonan ia duduk dengan tatapan kosong hingga teman-teman sebayanya datang menghampiri untuk membuat ia kembali senang seperti hari-harinya sebelumnya. Tanpa sadar ayahnya yang sedang menyiapkan pesta untuknya memperhatikan gaby dari luar sekolah. Wajahnya tampak sedih melihat gaby yang sedang murung karena esok adalah hari ulang tahunnya. Ayahnya teringat sesosok yang sangat ia cintainya yang sudah meninggal 12 tahun dulu, saat gaby masih berusia 3 tahun. Sosok itu adalah ibunya gaby. Ayahnya sangat mencintai istrinya sehingga ia jatuh sakit karena tak ingin berpisah. Setahun dua kali ia berziarah ke makam istrinya. Setiap berziarah ia selalu sedih hingga air matanya membendung. Bahkan terkadang ia memeluki batu nisan yang hanya memaparkan nama istrinya.

Hari ini ayahnya teringat ketika ia bertemu pertama kali dengan istrinya. Saat itu ia masih muda berusia 18 tahun, dan istrinya lebih muda darinya. Mereka saling berkenalan satu sama lain. Saat itu juga musim gugur datang, daun-daun jati berjatuhan menuju tanah. Pertemuan itu sangat menjadi kenangan bagi ayahnya. Hingga berapa lama waktu ia menikah dengan istrinya.

Ia memang sangat mencintai istrinya, sehingga saat istrinya meninggal dunia. Kehidupannya seakan hancur kacau balau. Semua tentang istrinya teringat kembali hari ini ketika ia melihat gaby yang termenung seperti istrinya kala itu yang sedang di ujung kematian atau bisa di sebut dengan sakaratul maut. Gaby sangat mirip dengan istrinya, bibirnya yang merah merona, perasaan yang terkadang gundah gulana. Hal yang terlintas saat itu oleh ayahnya hanyalah mengingatkan kepadanya.

Gaby masih saja terlihat termenung, tentu saja ia menginginkan sesuatu yang spesial untuk hari esok. Ia pun bergumam dalam hati, “ aku hanya menginginkan sesuatu yang sangat berharga untuk kehidupanku hari ini. Cuaca hari ini cerah sekali, namun suasana gaby sangatlah buruk hingga cuaca mengikuti perasaan yang gundah gulana. Angin mulai berhembus kencang hingga mendatangkan awan-awan gelap yang sangat pekat di langit itu. Membuat hujam badai yang sangat menyeramkan sebelum hari ulang tahunnya datang esok hari.

Hari ulang tahunnya pun tiba. Hari yang datang satu tahun sekali di dalam hidupnya itu. Teman-temannya datang memberi hadiah ulang tahun untuknya, ayahnya pun sama memberi hadiah ulang tahun untuknya. Namun di hari itu gaby masih tetap murung. Ia berlari jauh dari rumah ke tengah pematang sawah yang luas di kampung halamannya. Teman-teman dan ayahnya mencarinya hingga mengelilingi desa, hingga membuat pengumuman untuk mencari anak kecil yang hilang. Seluruh warga desa pun mencari-cari gaby yang sedang termenung itu.

Hingga siang hari datang ayahnya menemukannya di tengah pematang sawah tempat gaby bersembunyi. Ia lalu bertanya kepada gaby, “ nak kamu kenapa termenung di hari spesialmu ini?”. Gaby masih berdiam diri tanpa satu kata pun keluar dari mulutnya itu. “ ceritakanlah kepada ayah, apa yang membuatmu termenung seperti itu.”. Gaby mulai berani berbicara kepada ayahnya, “ untuk apa hari spesial ini dan hadiah yang telah di berikan untukku, jika aku masih saja tetap tak merasa hidup”. Ayahnya tertegun diam karna sebongkah kata yang telah dikeluarkan oleh anaknya sendiri hingga membuatnya bertanya-tanya, “ memang apa yang kau butuhkan, aku akan mencarinya sekarang pun”. Ujar ayahnya yang sedang bingung karna gaby. “ aku tidak pernah memintamu untuk merayakan hari ulang tahunku, hadiah yang kau berikan,” ujar gaby . “ baiklah kau mau apa?” ujar ayahnya. “ aku hanya ingin kau memberikan aku cinta, bahwa selama ini aku tak merasa hidup karena aku tak pernah merasakan cinta, bahkan dari ayahku sendiri yang sangat sibuk dengan urusan dunia. Aku sangat membutuhkan itu, baik dalam keluarga maupun lainnya.” Ayahnya terdiam dan berpikir kalau ia tak pernah memberi cinta karna ia sangatlah sibuk dengan dunianya sendiri.

Acara ulang tahun gaby menjadi berantakan karena gaby tak pernah merasa hidup tanpa adanya cinta. Keesokannya ayahnya merubah hidupnya untuk anaknya sendiri dan ia mulai memberi cinta pada anaknya sendiri. Ia berjanji dalam hidupnya bahwa hal yang terpenting adalah kasih sayang dan cinta untuk keluarga dan sesama manusia. Ayahnya memulai kehidupan dengan penuh cinta untuk anaknya, ia tak mau mengecewakan anaknya yang sangat cantik itu

1 comments:

Mynameis amry said...

Katanya cerpen tapi taunya cerpan wkwkwkwk
Lanjutkan anak mudahhh👌

Post a Comment