Besok anak yang bernama gaby itu akan berulang tahun yang ke-15 tahun. Ayahnya orang terpandang di kampung halamannya. Karena nama ayahnya yang terkenal, orang-orang di kampung halamannya sangat sumringah mengikuti pesta ulang tahunnya besok hari. Tepat sebelum hari ulang tahunnya pun kebun-kebun bunga sedang bermekaran indah berwarna-warni, perkebunan petani juga ikut merayakan dengan hasil panen yang sangat besar, kerbau dan domba juga berlarian senang di tengah pematang sawah dengan riang gembira menyambut esok ulang tahun gaby.
Gaby
sendiri sedang bersekolah yang berdekatan dengan rumahnya. Biasanya ia sangat
senang dan gembira saat bermain dengan teman-temannya di sekolah. Namun hari
ini ia terlihat sangat gundah. Gaby terlihat begitu murung di tengah pepohonan
rindang yang mengelilinya. Di bawah pepohonan ia duduk dengan tatapan kosong
hingga teman-teman sebayanya datang menghampiri untuk membuat ia kembali senang
seperti hari-harinya sebelumnya. Tanpa sadar ayahnya yang sedang menyiapkan
pesta untuknya memperhatikan gaby dari luar sekolah. Wajahnya tampak sedih melihat
gaby yang sedang murung karena esok adalah hari ulang tahunnya. Ayahnya
teringat sesosok yang sangat ia cintainya yang sudah meninggal 12 tahun dulu,
saat gaby masih berusia 3 tahun. Sosok itu adalah ibunya gaby. Ayahnya sangat
mencintai istrinya sehingga ia jatuh sakit karena tak ingin berpisah. Setahun
dua kali ia berziarah ke makam istrinya. Setiap berziarah ia selalu sedih
hingga air matanya membendung. Bahkan terkadang ia memeluki batu nisan yang
hanya memaparkan nama istrinya.
Hari
ini ayahnya teringat ketika ia bertemu pertama kali dengan istrinya. Saat itu
ia masih muda berusia 18 tahun, dan istrinya lebih muda darinya. Mereka saling
berkenalan satu sama lain. Saat itu juga musim gugur datang, daun-daun jati
berjatuhan menuju tanah. Pertemuan itu sangat menjadi kenangan bagi ayahnya.
Hingga berapa lama waktu ia menikah dengan istrinya.
Ia
memang sangat mencintai istrinya, sehingga saat istrinya meninggal dunia.
Kehidupannya seakan hancur kacau balau. Semua tentang istrinya teringat kembali
hari ini ketika ia melihat gaby yang termenung seperti istrinya kala itu yang
sedang di ujung kematian atau bisa di sebut dengan sakaratul maut. Gaby sangat
mirip dengan istrinya, bibirnya yang merah merona, perasaan yang terkadang
gundah gulana. Hal yang terlintas saat itu oleh ayahnya hanyalah mengingatkan
kepadanya.
Gaby
masih saja terlihat termenung, tentu saja ia menginginkan sesuatu yang spesial
untuk hari esok. Ia pun bergumam dalam hati, “ aku hanya menginginkan sesuatu
yang sangat berharga untuk kehidupanku hari ini. Cuaca hari ini cerah sekali,
namun suasana gaby sangatlah buruk hingga cuaca mengikuti perasaan yang gundah
gulana. Angin mulai berhembus kencang hingga mendatangkan awan-awan gelap yang
sangat pekat di langit itu. Membuat hujam badai yang sangat menyeramkan sebelum
hari ulang tahunnya datang esok hari.
Hari
ulang tahunnya pun tiba. Hari yang datang satu tahun sekali di dalam hidupnya
itu. Teman-temannya datang memberi hadiah ulang tahun untuknya, ayahnya pun
sama memberi hadiah ulang tahun untuknya. Namun di hari itu gaby masih tetap
murung. Ia berlari jauh dari rumah ke tengah pematang sawah yang luas di kampung
halamannya. Teman-teman dan ayahnya mencarinya hingga mengelilingi desa, hingga
membuat pengumuman untuk mencari anak kecil yang hilang. Seluruh warga desa pun
mencari-cari gaby yang sedang termenung itu.
Hingga
siang hari datang ayahnya menemukannya di tengah pematang sawah tempat gaby
bersembunyi. Ia lalu bertanya kepada gaby, “ nak kamu kenapa termenung di hari
spesialmu ini?”. Gaby masih berdiam diri tanpa satu kata pun keluar dari mulutnya
itu. “ ceritakanlah kepada ayah, apa yang membuatmu termenung seperti itu.”. Gaby
mulai berani berbicara kepada ayahnya, “ untuk apa hari spesial ini dan hadiah yang
telah di berikan untukku, jika aku masih saja tetap tak merasa hidup”. Ayahnya tertegun
diam karna sebongkah kata yang telah dikeluarkan oleh anaknya sendiri hingga
membuatnya bertanya-tanya, “ memang apa yang kau butuhkan, aku akan mencarinya
sekarang pun”. Ujar ayahnya yang sedang bingung karna gaby. “ aku tidak pernah
memintamu untuk merayakan hari ulang tahunku, hadiah yang kau berikan,” ujar
gaby . “ baiklah kau mau apa?” ujar ayahnya. “ aku hanya ingin kau memberikan
aku cinta, bahwa selama ini aku tak merasa hidup karena aku tak pernah
merasakan cinta, bahkan dari ayahku sendiri yang sangat sibuk dengan urusan dunia.
Aku sangat membutuhkan itu, baik dalam keluarga maupun lainnya.” Ayahnya terdiam
dan berpikir kalau ia tak pernah memberi cinta karna ia sangatlah sibuk dengan
dunianya sendiri.
Acara
ulang tahun gaby menjadi berantakan karena gaby tak pernah merasa hidup tanpa
adanya cinta. Keesokannya ayahnya merubah hidupnya untuk anaknya sendiri dan ia
mulai memberi cinta pada anaknya sendiri. Ia berjanji dalam hidupnya bahwa hal
yang terpenting adalah kasih sayang dan cinta untuk keluarga dan sesama
manusia. Ayahnya memulai kehidupan dengan penuh cinta untuk anaknya, ia tak mau
mengecewakan anaknya yang sangat cantik itu
1 comments:
Katanya cerpen tapi taunya cerpan wkwkwkwk
Lanjutkan anak mudahhh👌
Post a Comment