Pada dasarnya yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana salah satu tanggung jawab yang mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa yang cerdas dapat dinilai dari potensi minat baca masyarakat dari negara tersebut. Berbagai upaya mencerdaskan bangsa sudah banyak dilakukan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Tentunya minat baca begitu penting dalam mewujudkan cita-cita dari tujuan mencerdaskan bangsa yang telah tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945. Adanya perpustakaan sebagai sarana mengembangkan ilmu dengan berbagai macam koleksi buku dapat menarik perhatian untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Thursday, 25 November 2021
Menelaah Ruang Publik Dalam Segi Minat Baca Aliansi Perpustakaan Jalanan
Menulusuri Jejak Nilai Tanda, Simbolik, dan Eksistensi Konsumerisme Masyarakat
Manusia tanpa disadari memiliki perilaku konsumtif yang berlebihan. Melihat E-commerce yang sudah merebak dalam ranah besar dunia maya, dapat membuat manusia mencuci mata untuk sekadar melihat-lihat tren dari gaya hidup zaman sekarang. Sifat konsumtif yang terjadi di kota-kota besar menjadi acuan untuk manusia menunjukkan jati diri mereka melalui tanda konsumerisme yang menjadi nilai lebih bagi mereka. Terutama di wilayah perkotaan, konsumerisme telah menjadi arena untuk menunjukkan eksistensi diri seseorang.
Internet yang
bukan lagi sekadar dunia maya dengan seiringnya perkembangan teknologi,
internet menjadi media untuk masyarakat dalam berinteraksi antar sesama
individu. Melalui jejaring sosial yang ada di internet menjadi dasar dan sebab
perkembangan pesatnya teknologi bagi masyarakat. Atas dasar inilah budaya pop
yang menjadi sebab akibat dalam konsumerisme masyarakat.
Teknologi yang
semakin canggih menjadi arus informasi bagi masyarakat untuk menulusuri budaya
populer yang berada di luar Indonesia. Khususnya sosial media yang menjadi
arena bagi kehidupan keseharian masyarakat. Menjadi hal yang sangat
memungkinkan teknologi menjadi desain dalam ruang konsumerisme.
Melalui
konsumerisme memasuki ranah jagat raya sosial media sebagai relaitas sosial
yang terjadi di masyarakat melalui media. Eksistensi konsumerisme tidak kalah
saing dengan adanya E-commerce atau biasa disebutkan dengan online
shop yang kian digunakan oleh generasi ke generasi. Terlebih lagi melalui perkembangan teknologi
yang berkembang pesat, masyarakat dimudahkan untuk mendapatkan sesuatu yang dia
inginkan dengan klik dan klik melalui aplikasi belanja online. E-commerce yang
dapat memudahkan masyarakat dalam memilih dan memilah barang tanpa harus datang
lansung ke kios atau toko-toko yang terdapat di pusat perbelanjaan menjadi
faktor yang menjadikan masyarakat memulai perilaku konsumtif.
Tren dan gaya
hidup menarik perhatian masyarakat untuk mengikuti dunia fashion. Teknologi
yang menjadi faktor serta sebab akibat pesatnya kemajuan penyebaran informasi
yang tidak lagi melalui surat kabar atau media massa lainnya. Melalui tren daya
gaya hidup dari budaya yang bukan berasal dari Indonesia menyebabkan berbagai
pengaruh bagi masyarakat modern. Seperti halnya budaya Korea Populer atau biasa
disebut dengan K-pop, tren musik, fashion pada zaman 1970-1980 , dan Cosplayer
Jepang dapat menjadi pengaruh bagi perilaku konsumtif masyarakat dalam dunia
fashion yang telah tesebar melalui arus informasi di internet.
Penjelasan
mengenai budaya populer yang menjadi ruang konsumsi menjadi kegiatan berbelanja
bagi masyarakat. Kegiatan berbelanja khususnya
didesain menarik dalam hari-hari besar di Indonesia. Momen-momen hari besar dilihat
oleh para kapitalis sebagai momen yang tepat untuk menjual barang dengan
keuntungan yang besar. Seperti halnya momen hari besar lebaran, natal, dan
akhir tahun yang tepat dalam menjadikan arena perdagangan komoditas. Hal ini
bukan terjadi karena adanya hari raya besar, tetapi tanpa disadari bahwa masyarakat
dimanfaatkan melalui momen hari raya tersebut. Tanpa sadar pemanfaatan momen
tersebut kapitalis menjadikan internet sebagai agen untuk meraup laba yang
menguntungkan dengab momen tersebut. Pada dasarnya terdapat penanaman norma
yang telah disisipkan dan seolah memaksa masyarakat pada setiap momen hari raya
untuk berbelanja.
Perilaku konsumtif
sendiri terjadi pada masyarakat yang merasa tidak pernah puas pada tren dan
gaya hidup mereka. Keinginan dalam membeli barang-barang yang menjadi sifat
dasar tanpa disadari manusia itu sendiri dapat menjadi perilaku konsumtif. Gambaran
perilaku konsumtif ini tanpa sadar menggambarkan bahwa konsumerisme yang
menjadi nilai tanda dan simbolik tanpa dilihat dari fungsinya, sehingga mereka
mengkonsumsi komoditi secara berlebihan untuk menunjukkan eksistensi nilai
tanda mereka.
Pada intinya,
tanpa kita sadari konsumerisme telah menjadi eksistensi dan menjadi identitas
dalam masyarakat di era modern ini. Alhasil masyarakat menjadikan simbol untuk
menjadikan eksistensi mereka melalui komoditi yang telah mereka beli dan
memberi tanda atau nilai tertentu dalam perilaku konsumerisme tersebut. Gambaran
konsumerisme sudah semakin jelas terlihat melalui budaya konsumerisme dengab
adanya nilai tanda dan simbolik komoditi masyarakat. Menelusuri pemikiran Jean
Baudrillard melalui konsumerisme dan kelas sosial menjadi tidak relevan dalam
dunia simulasi dimana citra visual dianggap lebih penting daripada kenyataan
itu sendiri. Baudrillard melihat logika nilai-tanda sebagai kemenangan besar
kapitalisme dalam upayanya untuk memaksakan tatanan budaya yang sesuai dengan
tuntutan produksi komoditas skala besar (Miles, 2006: 46).
Bahwa pada
dasarnya seperti yang telah kita lihat sendiri melalui realitas sosial bahwa
individudapat menunjukkan jati diri mereka melalui tren dan gaya hidup yang
telah mereka sisipkan nilai tanda dan simbolik yang tanpa disadari mereka
lakukan. Sehingga menimbulkan kelas diantara kelompok masyarakat melalui
komoditi. Termasuk juga bahwa seperti nilai-guna material telah dihiraukan oleh
masyarakat modern saat ini, bahwa mereka menunjukkan simbolik mereka dalam
menggambarkan jati diri mereka melalui eksistensi komoditi barang yang telah
dibeli.
Wednesday, 21 July 2021
Manusia
Di sebuah warung kopi ia memesan kopi hitam untuk beristirahat sejenak dari dunia. Baginya malam yang sepi adalah waktu yang pas untuk melepas lelah dari bekerja sebagai sukarelawan. Suara adukan kopi menyertai suasana di malam itu.
“Kerja dimana mas?” Ucap penjaga warunf kopi.
“Di tempat ibadah mas cuma bantu bantu aja sukarelawan.” Sambungnya.
Sambil membaca buku ia menjawab pertanyaan dari penjaga warkop. Lembar demi lembar ia lewati. Terdiam sepi menghayati tiap kata-kata yang ada pada buku itu. Kopinya telah dingin, ia tak sempat menikmati selagi hangat. Berdatangan orang-orang yang tak dikenal. Tujuannya pun sama untuk melepas lelah di malam hari. Seketika salah satu dari orang itu mengajaknya mengobrol.
“Pulang kerja mas?” Tanya orang itu
“Iya mas.” Sambungnya.
Suara televisi di sudut warkop menemani waktu mengobrolnya. Aroma kopi hitam tak terlepas dihirupnya. Lama kelamaan ia mengobrol dengan orang itu hingga lupa waktu. Terdengar di akhir obrolan ada beberapa pertanyaan.
“Mas agamamu islam kan?” tanya orang itu Ia terdiam tanpa menjawabnya dan melanjuti dengan membaca buku yang telah ia tutup. Ia mulai meletup. Dalam mulutnya bergumam beberapa kata yang terdengar tak asing.
“Ini kali tak ada yang mencari cinta.” Gumamnya mendesis
Potongan sajak chairil yang diucapkannya untuk pertanyaan orang itu. Lalu ia pergi dari warung kopi itu dengan tubuh yang gemetar melalui pintu kayu. Penjaga warung kopi kebingungan dan bertanya-tanya dalam pikirnya apa yang telah terjadi. Lalu penjaga itu bertanya pada orang yang telah mengobrol dengannya.
“Mas kamu manusia kan?” tanya penjaga itu.
Monday, 12 July 2021
Pesan Bapak
Thursday, 1 July 2021
Cat's Paw - Lost Kiss Lyrics
she walked through the dark of city
with tears on her face
i asked when she was so empty
" hey girl do you want something for fun?".
I took her somewhere.
Running and hiding from night..
We danced in the light of the city,
and I never forgot that night.
Baby you made me feel so blue
Monday feels like sunday
or it doesn't matter if you're on my side.
But the radio is singing our song.
Take me on a ride. take me anywhere
What Should I Do?
I've got the message
Swept away by the great storm of the ocean
The message were writen "You better go or it will be late"
I deserve to get it
A special message for me
With a shattering feeling at the moment
And what should i do?
The moment I wish I was dead
With all my dirty thoughts
I ran towards the highway Read aloud the message
I deserve to get it
A special message for me
With a shattering feeling at the moment
And what should i do?
Ive got the words
Thats im ugly and poor
To get you dance
Never completely to be a man
And i dont care
I deserve to get it
A special message for me
With a shattering feeling at the moment
And what should i do?
Speak With Devil
Speak to the breakin wall
Makes me really crazy
With the colors that are traced there
Written the world's cruel rules
The devil laughin away at me
I'll sing little sweet things
Little things that i have
I'll sing little sweet things
Little things the devil do
I hit the wall
With the grip that I clenched into
Shout out to the sick world
Running towards the devil hug
A world that will be destroyed in the future
Thursday, 10 June 2021
Persaingan
Kalau soal iri hati, akupun juga bisa mempunyai itu.
Tapi ya tapi bukan soal iri hati yang ingin ku tunjukkan kepada manusia yang ada di sekelilingku, mungkin aku akan menunjukkan apa yang telah ku pelajari dan ku pahami selama aku hidup kepada teman-temanku atau dengan kata lain aku hanya ingin belajar dengan lingkungan sosialku untuk berbagi ilmu yang kau dan aku punya. Bukan hanya membising bahwa semua manusia tidak dapat menggapai dirimu, tapi hanya saja kalau kamu melihat secara dalam yang kau lihat dengan kedua bola matamu yang masih sehat, mungkin kamu akan melihat sesungguhnya sifat manusia yang tak terpikirkan oleh dirimu.
Mungkin ketika kau berbicara padaku serta mengucapkan apa yang kamu jengkelkan dari hatimu itu dengan segala perasaan yang kau punya itu ya kau dapat bicara seolah aku ini teman karibmu yang telah lama kau temui. Entah dari kapan menjalin tali pertemanan ataupun sejak masih orok bayi yang masih lucu dan tanpa dosa.
Dulu sekali kau pernah berkata
“Kalau ada apa-apa denganku ya kamu bilang aja jangan terlalu memendam rasa jengkelmu itu.” Ucapmu.
Lalu aku menjawab pernyataanmu “Mungkin bukan sekarang aku jengkel padamu, entah nanti atau kapan. Tapi sih mungkin tidak mungkin untuk menjadi jengkel." Sehabis obrolan yang begitu serius itu kita tertawa lebar bersama di jalan raya margonda sambil menikmati kopi hitam yang sudah dingin itu. Suasana kota saat itu juga sedang hujan deras dan menurutku ya begitu cocok untuk berhenti sejenak untuk menikmati hujan yang datang membasahi kota dengan lambang buah Belimbing.
Tapi kurasa saat ini kamu perlahan melupakan apa yang telah kamu katakan. Mungkin saja ataupun kau masih mengingatnya, tetapi kau hanya berpura-pura untuk lupa.
Ya saat ini pun kita juga sudah menjalin pertemanan yang begitu lama. Sudah bertahun-tahun lamanya sampai aku bosan melihat raut mukamu yang tidak pernah berubah sejak kecil hingga dewasa sekarang. Hanya saja kepribadianmu yang berubah. Entah kau mendapatkan ancaman yang begitu serius dari seseorang di luar sana atau juga dariku.
Sedang berselang waktu kita saling membuat cerita kehidupan yang kita buat dengan jalan cerita kita sendiri. Tetapi dalam otakku timbul pertanyaan yang sangat mendalam yang sangat tak aku pahami. Mungkin karena kau terlalu mencari pengalaman, sehingga kau dapat menjadi seperti ini. Dan juga saat ini kau yang telah menjadi temanku menganggap aku sebagai sainganmu untuk menjadi terdepan atau mencapai prestis yang hebat di depan mata manusia sekeliling kita.
Saat kita bertemu pun kau menunjukkan apa kemampuanmu di depanku. Jengkel rasanya aku melihatmu seperti itu. Tak selang beberapa waktu kau unjuk kehebatanmu. Sedang aku yang hanya bisa membuat apa yang aku bisa, hanya dapat diam untuk mendengarkan kehebatanmu. Seolah kau menjatuhkan harga diriku dengan kemampuanmu saat ini. Hingga teman sekelilingmu beranggapan bahwa kau lebih hebat daripada aku dan kau akan menjadi bintang yang cerah di linhgkunganmu.
Kau sempat menyinggungku dengan ucapanmu yang kau ucapkan “ Yah aku cuma bisa inilah, daripada aku tidak bisa apa-apa seperti kambing congek.” Kau mengucapkan sembari melirik ke arahku.
Lama-lama emosiku yang naik turun ini meledak melihat yang kau tunjukkan. Lalu tanpa pikir panjang aku melabrak dirimu dengan kata-kataku “Hei… aku jengkel melihat kau pamer kemampuanmu di depan banyak orang. Mungkin sekarang kita akan menjadi saingan untuk yang menjadi hebat dan terdepan.” Ia terdiam tanpa kata. Mungkin tak peduli apa yang aku katakan. Aku pergi menjauh dari lingkungan atau biasa yang disebut dengan tongkrongan.
Pikiranku semerawut untuk memikirkannya. Yang ku pikirkan hanya pernyataan untuk pertemananku yang menjadi telah menjadi tempat untuk bersaing. Otakku dikerumuni kalimat “ Aku akan mencari kebebasan tanpa persaingan yang sangat aneh. Kalau soal kehebatan yang kau lakukan dan kau pamerkan itu ya boleh saja. Dan nantinya kita lihat siapa yang akan menang.”