Pages

Saturday, 5 July 2014

Lihatlah Sekelilingmu

Kota tercinta, kota penuh kesenangan dan kebahagiaan. Tetapi hanya semata dan berlansung sangat cepat dan ditelan oleh berputarnya waktu dan bumi. Ditengah kesenangan dan kebahagiaan namun juga banyak yang selalu merasa bersedih meratapi nasib yang seakan-akan merubah jalan hidupnya.

Disimpang kiri jalan raya yang penuh dengan orang-orang yang bekerja keras untuk mendapatkan uang ditengah kejamnya kota yang mewah dan dipenuhi gedung-gedung bertingkat.

Saya melihat seorang bocah kecil menderita kelaparan ditengah malam. Dia berbicara kepada saya " mas minta mas sedekahnya saya belum makan " dengan seadanya selembar uang kertas yang sangat berharga untuknya. Saya memberi dengan merasakan dan melihat kesedihan. Dan saya berbicara kepada bocah kecil itu " ini dek saya ada uang segini mudah-mudahan cukup buat makan ya ". Kemudian dia tersenyum dengan senang, mungkin bagi dia itu adalah anugrah yang luar biasa.

Malam semakin larut dan mulai menyepi. Terlihat langit yang indah dipenuhi bintang. Kita tak akan tau sebesar penderitaan dari kesedihan orang-orang dipinggir jalan yang mencari nafkah. Belajar dari sekian banyak pengalaman dengan penuh penyesalan ketika melihat sedihnya anak-anak kecil yang sudah bekerja keras. Sedangkan orang-orang teratas hanya menikmati kekayaan yang sangat sepadan tanpa melihat kebawah yang dipenuhi orang orang yang bersedih

Sunday, 25 May 2014

Kota Penat ( Jakarta )

Terlihat indahnya kota kota besar di indonesia seperti ibukota jakarta. Hal ini mengingatkan saya terhadap tempat kelahiran saya saat kota jakarta sedang berkecambuk dengan kerusuhan di masa orde baru yang akan berubah menjadi masa era reformasi, banyak sekali cerita-cerita rakyat yang menyedihkan dan penuh penderitaan yang mendalam di kota yang mewah dan megah ini.

Seketika saya duduk termenung melamun di suatu toko yang tutup di pagi hari, entah apa yang ada di fikiran saya saat itu sedang memikirkan kedamaian dalam hidup yang entah tau kapan datangnya. Sehingga datang makhluk kecil yang tak saya kenal, dia bertubuh sehat tanpa ada cacat tubuh satupun, tetapi dia mengemis kepada saya, entah mengapa kota yang megah seperti jakarta masih banyak cerita penderitaan rakyat yang sedih, dimanakah pemerintah? Apakah dia hanya mementingkan proyek-proyek untuk menambahkan mewahnya kota jakarta?

Seketika anak kecil itu pergi ke tempat lain dan dia tetap mengemis, alangkah sedihnya penderitaan yang dia miliki untuk bertahan hidup di kota yang lesuh ini, seakan tidak ada yang perduli terhadapnya. Seperti para pejabat-pejabat negeri yang memakai mobil-mobil mewah seakan tidak perduli dengan keadaan kota jakarta. Mungkin suatu saat nanti kota ini akan menemukan kesejahteraan dan kedamaian bagi kaum kaum yang tidak mampu, dan memberi tempat yang aman bagi mereka untuk bertahan hidup, entah kapan itu akan terjadi.

Pemerintah kita dikota kita yang lesuh tanpa adanya hutan dan pemandangan indah dan nuansa alam yang luas, yang terlihat hanyalah gedung bertingkat dan polusi udara yang menyebabkan langit semakin panas.

Terlalu banyak kesedihan yang saya alami saat di kota jakarta, banyak penderitaan maupun tangisan karna penderitaan makhluk yang sedang bekerja keras dengan mengemis untuk menafkahi keluarganya dan mencari uang dengan cara yang ia bisa apapun caranya itu.


Disini kota yang indah
Pepohonan yang lesuh
Menahan pedih dan sedih
Mereka yang sedang menahan rasa sakit hati yang perih
Engkau makhluk kecil akan bangkit
Dengan menahan gundah dan sakit
Menitihkan air mata dari atas bukit
Sehingga mereka tau rasa sakit
Yang kalian alami di kota
Kota yang penuh cerita
Rakyat yang terus menderita
Akan bangkit dan menemukan kehidupan indah di jakarta