Pages

Wednesday, 21 July 2021

Manusia

Di sebuah warung kopi ia memesan kopi hitam untuk beristirahat sejenak dari dunia. Baginya malam yang sepi adalah waktu yang pas untuk melepas lelah dari bekerja sebagai sukarelawan. Suara adukan kopi menyertai suasana di malam itu. 

“Kerja dimana mas?” Ucap penjaga warunf kopi. 

“Di tempat ibadah mas cuma bantu bantu aja sukarelawan.” Sambungnya. 

Sambil membaca buku ia menjawab pertanyaan dari penjaga warkop. Lembar demi lembar ia lewati. Terdiam sepi menghayati tiap kata-kata yang ada pada buku itu. Kopinya telah dingin, ia tak sempat menikmati selagi hangat. Berdatangan orang-orang yang tak dikenal. Tujuannya pun sama untuk melepas lelah di malam hari. Seketika salah satu dari orang itu mengajaknya mengobrol. 

“Pulang kerja mas?” Tanya orang itu 

“Iya mas.” Sambungnya.  

Suara televisi di sudut warkop menemani waktu mengobrolnya. Aroma kopi hitam tak terlepas dihirupnya. Lama kelamaan ia mengobrol dengan orang itu hingga lupa waktu. Terdengar di akhir obrolan ada beberapa pertanyaan. 

“Mas agamamu islam kan?” tanya orang itu Ia terdiam tanpa menjawabnya dan melanjuti dengan membaca buku yang telah ia tutup. Ia mulai meletup. Dalam mulutnya bergumam beberapa kata yang terdengar tak asing. 

“Ini kali tak ada yang mencari cinta.” Gumamnya mendesis 

Potongan sajak chairil yang diucapkannya untuk pertanyaan orang itu. Lalu ia pergi dari warung kopi itu dengan tubuh yang gemetar melalui pintu kayu. Penjaga warung kopi kebingungan dan bertanya-tanya dalam pikirnya apa yang telah terjadi. Lalu penjaga itu bertanya pada orang yang telah mengobrol dengannya. 

“Mas kamu manusia kan?” tanya penjaga itu.

Monday, 12 July 2021

Pesan Bapak

“Pak, kalau bapak pergi nanti jangan membawa beban pikiran ya, aku sudah merasa siap untuk keadaan nanti ketika bapak pergi ke pelukan gusti.” Ucapku pada bapakku yang sedang merintih kesakitan.

Setelah itu bapakku tersenyum lebar menawan ketika aku mengucapkan kata-kata yang keluar dari mulutku secara spontan terucap. Aku melihat wajah keriputnya sudah tak tahan lagi menahan rasa sakit yang ia alami selama ini. Napas yang terasa sesak dirasa olehnya, mata yang sudah tak kuat lagi untuk melihat ke arah keluarganya.

Di kamarnya ia berdiam diri tertidur tanpa tenaga. Hanya membayangkan sebuah atap kamar yang penuh cerita baginya. Tempat ia berbaring lelah ketika pulang bekerja untuk menghidupi keluarga yang dia punya selama seperempat abad lebih lamanya. Masa-masa dimana ia selalu beraktivitas di perkarangan rumah yang dia dirikan dan impikan telah terwujud untuk membahagiakan keluarganya yang begitu sederhana.

“Nak, bapak akan sembuh dari penyakit ini. Gusti sudah memberikanku hidup untuk menjaga dan merawatmu selama bapak hidup. Tenanglah nak.” Ucapnya untuk membuatku tenang.

“Bapak pasti kuat untuk menjalani semua ini.” Ucapku membalasnya.

Aku menahan tangis di hadapannya. Sungguh ironi aku sebenarnya masih belum bisa menjalani hidup tanpa dirinya. 
Tak lama kemudian dokter datang kerumahku. Karena kondisi kehidupan sekarang sedang mengalami bencana yang tak terduga bapakku tak dapat dirujuk ke rumah sakit terdekat. Bencana virus yang menyebar cepat di dunia membuat rumah sakit tak dapat menerima pasien, bahkan orang tua sekalipun. 
Dokter segera memeriksa keadaan bapakku yang terbaring lelah di tempat tidurnya dengan tabung oksigen yang dimasukkann ke hidungnya. Aku menunggu kabar baik untuk kesembuhan bapakku. 

Sekiranya sudah setengah jam aku menunggu hasil diagnosa dari dokter itu.

Tak lama kemudian dokter keluar dari kamar bapakku menuju beranda rumah tempatku menunggu. Dengan wajah yang mempunyai harapan besar aku menanyakan kabar baik kesehatan bapakku yang beberapa hari telah terbaring di ranjang tidurnya itu.

“Dok, bagaimana?” Tanyaku pada dokter
Dokter itu hanya diam melihatku.

Ia segera memberi pesan untuk segera masuk ke kamar bapakku.

Napas yang sesak terdengar dari luar. Aku segera menghampiri dengab terburu-buru.
 
“Nak, kurasa aku semalam bermimpi tentang kehidupan damai di kampung halaman bapak. Para manusia yang mendambakan kedamaian ada di sana. Seperti nenekmu, ibumu, dan keluarga lainnya menghampiri bapak. Mereka tersenyum menyambut hangat kedatangan bapak dengan sajian teh hangat di teras rumah.” Ucapnya dengan napas sesak.

Aku hanya terdiam tanpa mengucapkan kata-kata

“Malam sebelumnya bapak bermimpi tentang seniman yang lantang membacakan karyanya. Kurasa itu dirimu yang ada di mimpiku. Aku juga berharap begitu ketika anakku menjadi seniman besar.” Ia memberitahukan mimpi-mimpunya. “Nak, kamu adalah sebab bagiku untuk hidup selama ini.” Ucapnya
Aku masih terduduk diam mendengarkannya. 
Waktu seakan-akan berhenti berputar. Aku tak dapat mengira bahwa aku telah mendapat obituari dari bapakku sendiri. 

“Bapak sudah sehat. Aku akan memberi kabar ke sanak saudara lainnya kalau bapak sudah sehat. Bapak sudah tidak merasakab sakit lagi hari ini, bapak sudah tidur dengan lelap untuk hari ini.” Ucapku menahan tangis.

Dan akhirnya yang kutemukan dari hidup adalah bahwa keluarga adalah sebab utama bagiku untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Pesan terakhir yang diucapkan bapakku begitu terbenak dalam otakku.

“Pak, bapak menjadi sebab untukku hidup. Aku akan menjalani hidupku dengan semangatmu yang menjadi alasan aku berdiri saat ini.”

Thursday, 1 July 2021

Cat's Paw - Lost Kiss Lyrics

she walked through the dark of city

with tears on her face 

i asked when she was so empty 

" hey girl do you want something for fun?".


  I took her somewhere.

 Running and hiding from night.. 

We danced in the light of the city, 

and I never forgot that night. 

Baby you  made me feel so blue


Monday feels like sunday 

or it doesn't matter if you're on my side. 

But the radio is singing our song. 

Take me on a ride. take me anywhere

What Should I Do?

 I've got the message

Swept away by the great storm of the ocean 

The message were writen "You better go or it will be late" 


I deserve to get it

A special message for me 

With a shattering feeling at the moment

And what should i do?


The moment I wish I was dead 

With all my dirty thoughts 

I ran towards the highway Read aloud the message 


I deserve to get it

A special message for me 

With a shattering feeling at the moment

And what should i do?



Ive got the words

Thats im ugly and poor

To get you dance 

Never completely to be a man

And i dont care


I deserve to get it

A special message for me 

With a shattering feeling at the moment

And what should i do?

Speak With Devil

 Speak to the breakin wall

Makes me really crazy

With the colors that are traced there 

Written the world's cruel rules

The devil laughin away at me


I'll sing little sweet things

Little things that i have

I'll sing little sweet things

Little things the devil do


I hit the wall 

With the grip that I clenched into 

Shout out to the sick world 

Running towards the devil hug

A world that will be destroyed in the future