Pages

Saturday, 21 May 2016

Bayang semu kisah lalu

Apa itu getaran gempa terbesar dalam sejarah
Mungkin bagiku ini hanya getaran rindu yg menusuk dalam tulang belulang menuju hati yg kosong merompong.

Dalam secangkir kopi yg sudah mendingin dimalam ini, dalam bubuk itu terungkap sebuah khayalan wajah seorang semu yg mungkin akan pergi saat aku hirup airnya, dalam setiap aliran itu hanya ada bayang semu wajahmu.

Purnama malam ini terlalu menyakitkan untuk dilihat, apa kau tau sebab akibatnya?.
Mungkin hanya pemahaman yg kau tak mungkin temukan dalam teka teki kehidupanku yg ganas ini layaknya tumor yg menjalar ke seluruh tubuh.

Desahan angin malam ini berteriak dalam gelap gulita, apakah kau tau mengapa ia berteriak?
Kau hanya mengetahuinya tapi dalam bayang semu kau tak pernah tau penderitaanku dalam kehidupan yg kejam dan tajam

Air mengalir dari hulu ke hilir, janganlah kau putar balikan dari hilir ke hulu sebab kau hanya akan teringat suatu gurauan hangat yg telah terlewati dalam sajak kehidupan berkisah semu.

Hey ku bermohon dengan pepohonan untuk menyampaikan ini, salam hangat kerinduan mungkin tak akan tercapai.

Tolong lah dalam sangat, amanat yg telah terucap janganlah kau sembunyikan namun kau harus menjalaninya dalam rute kehidupan.

Jagalah suatu hati yg telah bersinggah suatu saat nanti, kau pasti akan bertemu suatu keajaiban untuk kebahagiaanmu.

Sunday, 15 May 2016

Sahabat Pergi Tanpa Pesan

Waktu berjalan terlalu cepat layaknya roda kendaraan pada kecepatan batasannya, and now friends gone so fast, sahabatku pergi dengan cepatnya dengan menuai kehidupan barunya, satu persatu mereka memulai kesibukannya masing masing untuk kebaikan hidupnya sendiri, entah kapan dan dimana kita bisa bersuka ria lagi dengan sendu sendu yang kau guraukan, guyonan yang kau lepaskan, sehingga gundah yg kau curahkan.
Masa masa putih abu abu kita sudah menjadi kenangan semu, dimana masa kelam kita tertutupi oleh kesenangan yang fana, yang sudah kita buat menjadi cerita indah. Kau sudah kuanggap seperti saudara kandung, bersusah payah bersuka ria di cerita ini, rasanya akan kubuku-kan masa kita yang sangat indah, bahkan edelweispun akan kalah indah dengan cerita kita.
Kalian entah kapan kalian akan pulang kembali bersinggah untuk sekedar bersenda gurau dengan masa kita dulu saat memakai seragam, singgahlah sementara walau hanya menatap saja untuk mengingatkan kita di masa kelam dulu hingga menjadi semu tak dapat terulang lagi. Siapa yang akan dapat menyatukan ini lagi?
Sepucuk surat dalam naungan benakku ini untuk kalian kawan ' janganlah sesekali kau ingat masa kelammu, kau berdiri tegak untuk masa indahmu kedepan. If one day you lose youre way just remember one thing my friends stay here for you '. Ingatlah masamu dulu jangan lah kau lupa masa masamu dulu
If One Day You Lose Your Way
Just Remember One Thing, My Friend.
When You're Under a Cloud
Just Visit Music and Sing
If One Day You Lose Your Way
Just Remember that I'm Here to Stay.
Don't You Give up, Keep Your Chin up
And Be Happy!

Friday, 13 May 2016

Ruang lingkup pertemuan

untuknya yg datang tanpa sengaja maupun diundang atau tidak diundang layaknya sebongkah permainan jelangkung yg mengundang setan untuk setan, entah sampai kapan pertemuan ini terbuai oleh setan setan nakal yg menyeterui tanpa ada yang mengundang dalam kegundahanku membuai di dalam pikiranku.

Apakah kau merasakan hal yang menyerupai dalam benak ini, layaknya pagi yg membutuhkan embun bergemulai dalam ilalang, rumput yang berdansa tanpa tujuan. Kita dalam suatu tempat dipertemukan dengan dansa dalam dekap lantunan musik berirama dengan indah, minuman yg menggoreskan kepala menjadi berputar dalam nada, gelas demi gelas yang diisikan raungan hantu yang sangat menghalusinasikan pikiran.

Bagai senja dan terbit yg berjangkauan sangat jauh letak waktunya, malam ini menjadi saksi pertemuan dalam kegundahan kita. Tanpa suara tanpa kata akankah ini akan berakhir indah atau gundah, biarkan waktu yang menjawabnya, roda dunia terus berputar hingga akhir hayat nanti, berkabarlah bagai merpati, janganlah sungkan kau memintaku untuk pergi ataupun kembali.

Gelap gulita di kota dengan lampu yang indah, jikalau kau ingin menemuiku bungkam mulutmu itu dan tunggulah sejenak dalam bosan yang menyatu dalam kendaraan otomatis.

Friday, 6 May 2016

Perbedaan dalam redup

Jangankan kau bungkam domba ditengah savana
Kau berpergian selalu ketempat itu
Tempat dimana entah berantah

Diamlah sejenak dalam rimbamu
Kau ke kota
Sedangkan aku menuju hutan

Resapilah indahnya ufuk timur diujung sana
Kau berdansa dengan indah
Mungkin aku hanya sebuah goresan dari bakiak itu

Apakah ini tercipta dari suatu gurauan?
Aku bersenda gurau dengan hujan
Kau hanya dapat melamuni rintiknya

Janganlah kau buat ini menjadi sulit terbelit
Bak sebuah penelitian selalu ditolak
Penemuan yg tak kunjung datang

Kita dipertemukan tanpa sengaja
Dalam kelap kelipnya lampu dipinggir jalan
Dengan hiruk pikuk guyonan kota