Pages

Wednesday, 27 April 2016

Kicauan kusam

Ada kalanya seorang anak berandal bertaubat ditengah kemurkaan hidupnya

Mereka yg telah dianggap pecundang dalam masyarakat tanpa tau nilai objektif, attitude, budaya dari kehidupan mereka. Mungkin beberapa dalam kaum remaja saat ini sudah merasakannya dalam hina dan cacian orang lain baik lelaki atau perempuan.

Memang terlalu kejam perkataan dibanding perbuatan, entah kapan perkataan itu terbenak dalam hati hingga mengeras menjadi batu dan berubah menjadi benci, ya benci terhadap kehidupan mereka sendiri dengan alurnya yang abstrak tanpa nilai estetika dalam hidupnya.

Bagi mereka hidup mereka bagimu hidupmu maka nimatilah hidupmu terlebih dahulu sebelum hidupmu takbisa dinikmati dengan keindahan nan kuasa, what they believe they can do it, what you believe you can do it, don’t judge people by the cover.

Tegaplah wahai pecundang

Pandanglah langit langit nan indah

Jangan kau ragu untuk melangkah

Kapanpun dan dimanapun

Hiruk pikuk akan berlalu

Caci maki tela terhirau

Mungkin saatnya engkau bangkit

Dari keterpurukanmu yg tak estetika ini

Jadikanlah subjektif menjadi objektif


Buatlah para pecundang bangkit